Kaesang Pangarep Terjun di Dunia Politik, Ini Kata Rocky Gerung!

SINARMERDEKA.ID - Dinasti politik Presiden Joko Widodo banyak menjadi perbincangan setelah putra bungsunya Kaesang Pangarep dikabarkan tertarik terjun ke dunia politik.

Ketertarikan Kaesang Pangarep pada dunia politik disampaikan oleh sang kakak, Gibran Rakabuming Raka, yang mengatakan bahwa sang adik menginginkan posisi kepemimpinan.

Maka keterlibatan Kaesang Pangarep dalam dunia politik menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo sedang membangun dinasti politik.

Baca Juga: Gibran Ungkap Kemampuan Kaesang Masuk Politik

Putra pertama Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka saat ini menjabat Wali Kota Solo. Selain itu, menantu presiden, Bobby Nasution, saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Sedangkan Kaesang sendiri tidak pernah terjun langsung ke dunia politik, apalagi dalam pemilihan parlemen. Kaesang lebih dikenal sebagai pengusaha dengan banyak usaha, terutama di industri makanan dan minuman.

Dikutip dari akun YouTube resmi Rocky Gerung, Rocky Gerung menjawab pertanyaan seputar dinasti politik Presiden Jokowi dengan mengatakan bahwa dinasti yang dibangun presiden merupakan bentuk pencarian kekuasaan.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Terjun ke Politik, PSI: Monggo Mas Kaesang Kita...

“Namun sayang, Presiden Jokowi tidak bisa menunjukkan kemampuannya untuk memimpin, misalnya PDIP atau mengambil alih PSI, yang kemungkinan besar direncanakan untuk Gibran atau Kaesang saat itu, sehingga diperlukan alat politik untuk mencapai tujuan itu,” ujar dia. Rocky Gerung.

Dia mengungkapkan, jika benar Presiden Jokowi sedang membangun dinasti politiknya, pada akhirnya akan dititipkan pada oligarki yang sama.

Sebenarnya tidak ada masalah dengan dinasti politik seseorang karena itu termasuk hak setiap warga negara Indonesia untuk berpartisipasi dalam politik.

Baca Juga: Siap Menjadi Ketua PSSI, Erick Thohir Berjanji Akan Memperbaiki Masa Depan Sepakbola Indonesia

Selain itu, Rocky Gerung berpesan kepada Kaesang dan Gibran untuk saling terbuka dengan penonton. Transparansi sangat penting untuk menghindari asumsi publik dan mengembalikan etika politik dalam budaya politik Indonesia.

"Misalnya terus terang, kalau Gibrang memang ingin mencalonkan diri sebagai gubernur dan Kaesang mencalonkan diri sebagai walikota," katanya.***