Invasi Rusia Ukraina tepat setahun, Amerika Serikat setengah mati bungkam Vladimir Putin

- Sabtu, 25 Februari 2023 | 02:48 WIB
Momen kesedihan dari Warga Ukraina yang terus di invasi Rusia (Screenshoot instagram/@zelenskiy_official)
Momen kesedihan dari Warga Ukraina yang terus di invasi Rusia (Screenshoot instagram/@zelenskiy_official)

SINARMERDEKA.ID - Kemarin, perang Rusia Ukraina tepat setahun. Amerika Serikat bersama sekutu setengah mati bungkam Vladimir Putin dengan segala cara.

Apa yang terjadi dengan perang invasi Rusia ke Ukraina? Perang masih saja terjadi meski Amerika Serikat bersama sekutu terus melakukan embargo ekonomi Rusia.

"Kami sekuat tenaga membantu Ukraina dan terus melakukan embarko, tekanan terhadap Rusia dalam satu tahun invasi yang dilakuka," terang Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Sabtu, 25 Februari 2023.

Baca Juga: Tertinggi AHY mengalahkan Puan Maharani dan Erick Thohir dalam survei Elektabilitas Cawapres

Vladimir Putin tetap tampil percaya diri. Seakan tidak mempan dengan ancaman yang dijatuhan Amerika Serikat (AS) bersama sekutu pada negeri beruang putih itu.

"Kami tetap berkomitmen untuk mendukung rakyat Ukraina," kata Antony Blinken melalui pernyataan tertulis yang dilansir Sinarmerdeka.id sejumlah media di Inggir dan AS.

Blinken juga menyebutkan bahwa AS sedang meningkatkan upaya agar Kremlin, kantor Presiden Rusia Vladimir Putin mempertanggungjawabkan perang yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina.

Baca Juga: Mahfud MD Ingatkan Tokoh Agama dan Keluarga Pesantren Hindari Politik Praktis di Masjid Jelang Pemilu 2024

Sanksi ekonomi, kontrol ekspor, dan tarif yang diumumkan pekan ini dengan jalan menggerakan G7.

Tekanan itu, kata dia ditujukan untuk membungkam kemampuan Putin mengobarkan perang serta untuk melemahkan kemampuan ekonomi Rusia dalam mendanai perang.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan beban pengeluaran Rusia, kata Blinken, Presiden Joe Biden pada Jumat mengumumkan kenaikan tarif tambahan untuk berbagai barang dari Rusia.

Baca Juga: PKS Respon 'Celotehan' Hasto soal Enggan Gabung ke Koalisi Pengusung Anies, Aboe Bakar: PDIP Sahabat Kok!

AS menaikkan tarif pada sebagian besar logam dan produk logam hingga 70 persen, serta pada produk-produk Rusia lainnya menjadi 35 persen.

Langkah-langkah itu dirancang untuk menargetkan komoditas utama Rusia yang menjadi sumber pendapatan bagi Kremlin, sekaligus mengurangi ketergantungan AS pada Rusia.

Halaman:

Editor: MS Amri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X