Fenomena alam, Gunung Merapi menampakan rona merah akibat lava panas

SINARMERDEKA.ID - Awan panas guguran kembali terpantau keluar dari Gunung Merapi sebanyak 2 kali berdasarkan pengamatan BPPTKG periode Selasa 14 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB.

Jarak luncur awan panas guguran mencapai 1.600 meter sampai 2.000 meter mengarah ke barat da

Teramati pula sebanyak 15 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

Baca Juga: Kebakaran Grogol Selatan Jakarta, BS perempuang berusia 55 tahun dipastikan tewas, Satu lainnya patah

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan adanya api diam yang terpantau di area kubah lava barat daya Gunung Merapi.

Hal ini merupakan fenomena wajar pada kubah lava gunung api yang sedang aktif.

Penampakan api diam itu berdasar pada pengamatan BPPTKG periode 13 Maret 2023 pukul 18.00 - 24.00 WIB.

Baca Juga: Update harga emas batangan hari ini Selasa 14 Maret 2023, Harga naik Rp 10 ribu

"Api diam itu penampakan rona merah, biasanya akibat lava yang panas," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Selasa.

Selama periode pengamatan itu, BPPTKG tidak mencatat adanya awan panas guguran maupun lava pijar yang keluar dari gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

Sementara itu, gempa awan panas guguran tercatat dua kali, gempa guguran 55 kali, gempa fase banyak 10 kali, dan gempa vulkanik dangkal dua kali.

Baca Juga: Ada tindak pencucian uang di proyek BTS Kominfo tahun 2020 sampai 2022 yang ditemukan Kejaksaan Agung

BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran yakni di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.