SINARMERDEKA.ID - Korea Utara tantang Amerika Serikat perang, 800 ribu relawan ditambah rudal balistik ICBM disiagakan militer setempat.
Korea Utara telah mengembangkan beberapa rudal balistik yang dilarang oleh Amerika Serikat, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dikenal sebagai Hwasong-15. Hwasong-15 mampu mengirimkan hulu ledak nuklir ke sasaran sejauh Amerika Serikat.
Selain Hwasong-15, Korea Utara telah mengembangkan rudal balistik lain yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, termasuk Hwasong-14 dan Pukkuksong-2. Rudal ini telah diuji berulang kali, meskipun ada kecaman dan sanksi internasional.
Baca Juga: Fakta konser BLACKPINK di SUGBK Jakarta dan sorotan soal prestasi K Pop asal Korea Selatan
Amerika Serikat telah memberlakukan sejumlah sanksi terhadap Korea Utara dalam upaya mengekang program nuklir dan misilnya.
Sanksi ini termasuk pembatasan perdagangan, keuangan, dan perjalanan, serta sanksi yang ditargetkan terhadap individu dan entitas yang terlibat dalam kegiatan pengembangan senjata rezim Korea Utara.
Komunitas internasional telah berulang kali meminta Korea Utara untuk menghentikan uji coba misil dan pengembangan senjata nuklir, tetapi sejauh ini rezim tersebut hanya menunjukkan sedikit keinginan untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Baca Juga: Korea Utara Kirim Rudal Di Atas Langit Jepang Begini Respon Perdana Mentri Jepang
Situasi ini tetap menjadi sumber ketegangan dan keprihatinan yang signifikan bagi kawasan dan dunia.
Setelah terjadi ketegangan terkait rudal balistik tersebut, kini Korea Utara mengklaim bahwa sekitar 800.000 warganya secara sukarela bergabung atau mendaftar ulang dalam militer negaranya untuk berperang melawan Amerika Serikat.
Sekitar 800.000 pelajar dan pekerja, sejak Jumat di seluruh negeri menyatakan keinginan daftar ulang militer untuk melawan AS. Demikian dilansir Sinarmerdeka.id dari lapor surat kabar Rodong Sinmun, Sabtu 18 Maret 2023.
Baca Juga: TNI AL Ajak Korea Utara Latihan Perang
Klaim Korea Utara muncul setelah Korea Utara pada hari Kamis meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 sebagai tanggapan atas latihan militer AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung.
Korea Utara menembakkan ICBM ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang pada hari Kamis, beberapa jam sebelum presiden Korea Selatan terbang ke Tokyo untuk pertemuan puncak yang membahas cara-cara untuk melawan Korea Utara yang bersenjata nuklir.
Artikel Terkait
Korea Utara Kirim Rudal Di Atas Langit Jepang Begini Respon Perdana Mentri Jepang
TNI AL Ajak Korea Utara Latihan Perang
Sinopsis Film: Divergent: Perang Dunia untuk Menyelamatkan Kasta
Perang Mulut dengan Bunda Corla, Nikita Mirzani Tagih Ini
Tolong Jangan Sepelekan Asam Urat, Pendiri Amerika Serikat Saja Sampai Meninggal Lho
Puan Mendarat Pakai Amfibi Ikut Perang Bareng Pasukan Elite Denjaka di Pulau Damar
Ketemu di WTO, China dan Amerika Ribut Lagi, Rebutan Apa Sih?
Invasi Rusia Ukraina tepat setahun, Amerika Serikat setengah mati bungkam Vladimir Putin