Damar Lampung Sebut Korban Asusila Harus Mendapatkan Pendampingan Khusus

SINARMERDEKA.ID- Kasus Asusila terhadap santriwati kembali terjadi di Lampung. Kali ini, kejadian memilukan itu terjadi di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) yang diduga berada di Lampung Tengah.

Adapun pelaku merupakan ketua Dewan Masjid Indonesia (IKDMI) Provinsi Lampung, sekaligus pengasuh salah satu Ponpes di Lampung Tengah berinisial AD

Adapun korban dalam kejadian ini ialah seorang santriwati yang berusia 18 tahun.

Seperti diketahui, kasus tersebut telah dilaporkan oleh orang tua korban ke Polres Lampung Tengah sejak Desember 2022 silam.

Baca Juga: Hati-hati bila kucing terlalu banyak mennggaruk tubuhnya, mungkin bukan karena kutu tapi karena alami ini

Kasatreskrim Polres Lampung Tengah, AKP Edi Qorinas membenarkan adanya laporan terkait asusila tersebut.

“Iya benar, laporan itu kami terima diakhir tahun 2022," katanya.

Edy menyebut kasus tersebut kini sudah dihentikan oleh Unit PPA Polres Lampung Tengah. Karena korban telah mencabut laporannya dan sepakat menyselesaikan masalah tersebut melalui jalur perdamaian.

Baca Juga: Fakta tentang Kucing Ras anggora tuli, jenis ini yang paling banyak punya kelainan

"Kedua belah pihak sudah sepakat berdamai, keluarga korban juga sudah mencabut laporannya dan menyatakan tidak mau memperpanjang masalah ini," kata dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif LAdA Damar Lampung, Sely Fitriani pada Kamis, 30 Maret 2023 menjelaskan, korban harus mendapat pendampingan khusus untuk memulihkan psikologi korban.

"Iya, kepercayaan merupakan hal yang sangat besar bagi korban kekerasan seksual. Jika anak mengalami kekerasan seksual dimana pelakunya adalah orang terdekat bahkan keluarga sendiri, akan membuat seorang anak merasa dikhianati dan sulit percaya terhadap orang lain," pungkasnya.***