• Jumat, 22 September 2023

Faktor Historis Erick Thohir Berpotensi Dampingi Ganjar Pranowo Dibandingkan Sandiaga Uno, Harapan PPP Pupus?

- Kamis, 27 April 2023 | 19:21 WIB
Momen Menteri BUMUN Erick Thohir bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani di Bali saat menghadiri pencanangan Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach serta Penjelasan dan Presentasi Pembangunan Rumah Sakit  Mayo dan Kebun Tanaman Obat, Senin 16 Januari 2022. (MS Amri/Foto PDI Perjuangan)
Momen Menteri BUMUN Erick Thohir bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani di Bali saat menghadiri pencanangan Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach serta Penjelasan dan Presentasi Pembangunan Rumah Sakit Mayo dan Kebun Tanaman Obat, Senin 16 Januari 2022. (MS Amri/Foto PDI Perjuangan)

SINARMERDEKA.ID - Hasan Nasbi Founder Cyrus Network menilai meski Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden 2024 tidak mengurangi dan menambah esensi dari keputusan PDI Perjuangan.

Sebaliknya, jika PPP mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres lalu berharap bisa memasukan kandidatnya seperti Sandiaga Uno untuk bisa duduk sebagai calon wakil presiden (Cawapres) terlalu tinggi harapan itu.

Artinya, permintaan PPP akan dipertimbangkan dalam-dalam oleh PDI Perjuangan, bahkan bisa jadi ditolak. Meskipun, patron nasionalis-religius kerap dikait-kaitkan.

Baca Juga: Inilah jawaban Sandiaga Uno usai keluar dari Partai Gerindra dan rumor hijrah ke PPP jelang Pilpres 2024

Sebab, PDI Perjuangan akan melihat dan menimbang faktor historis siapa kandidat Cawapres yang akan disandingkan. Apalagi PDI Perjuangan cukup nyaman dengan Erick Thohir dibandingkan dengan Sandiaga Uno yang minus ikatan emosional. 

"Itu kan (PPP usung Ganjar Pranowo) ga menambah dan ga mengurangi bagi PDIP dalam hal tiket copras capres. Ketika mas Ganjar tampil pake peci aja, itu sudah apresiasi besar buat PPP. Kalau jatah cawapres mungkin terlalu tinggi," tweet Hasan Nasbi lewat akun @datuakrajoangek, Kamis 27 April 2023.

Lalu apakah terlalu besar itu mengakibatkan harapan PPP luntur Hasan Nasbi menyebut tetap masuk akal.

Menteri BUMUN Erick Thohir bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani di Bali saat menghadiri pencanangan Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach serta Penjelasan dan Presentasi Pembangunan Rumah Sakit  Mayo dan Kebun Tanaman Obat, Senin 16 Januari 2022.
Menteri BUMUN Erick Thohir bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani di Bali saat menghadiri pencanangan Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach serta Penjelasan dan Presentasi Pembangunan Rumah Sakit Mayo dan Kebun Tanaman Obat, Senin 16 Januari 2022. (MS Amri)

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Halal Bihalal ke Kediaman Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar

"Masuk akal. Tapi mungkin bukan karena permintaan PPP. Ya karena mau sama Sandi aja. Size PPP terlalu kecil buat ngegas minta cawapres," timpalnya.

Soal siapa cawapres pendamping Ganjar Pranowo, menurut pengamat politik Hasan Nasbi, posisi dan power sharing bisa dibicarakan antara partai pengusung seperti PDI Perjuangan yang bisa mengusung tersendiri tanpa koalisi, atau dengan partai yang ingin bekerja sama.

Sebab hingga hari ini, PDI Perjuangan tetap berjalan sendiri tanpa dukungan partai lain. Sementara PPP sendiri yang terlihat 'genit' sejalan dengan sikap Sandiaga Uno yang telah menyatakan diri mundur dari Partai Gerindra.

Baca Juga: Presiden Jokowi undang ketua partai pendukung pemerintah bahas kandidat pilpres 2024? Zulhas jawab begini

"(Cawapres) Kan bisa dirundingkan. Cabut ke tempat lain pun kan belum tentu dapat posisi cawapres juga," tweetnya.

Halaman:

Editor: MS Amri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X