PLTS Terabaikan, Nasib ribuan warga di Way Haru Pesisir Barat Meratapi gelapnya di Malam hari tanpa Cahaya

SINARMERDEKA.ID-Hingga keberadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terkonsentrasi 75 kilowatt di Pekon (desa) 3T (batas, batas terluar dan terbelakang) Jalan wayHaru, diKecamatan Bengkunat, Pesisir Barat Provinsi Lampung dalam kondisi tidak terawat,

Kondisi PLTS yang dibangun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) pada tahun 2016 ini dalam satu kondisi terabaikan di wayharu.

Baca Juga: Cak Fakta, Bintang Lionel Messi Bakal Tampil FIFA Matchday Timnas Indonesia Kontra Juara Dunia Argentina

Ini kondisi PLTS kami yang dibangun tahun 2016 dan baru bekerja selama tujuh bulan, sehingga warga kami sekarang menggunakan lampu dengan aki pribadi, kata Sekretaris Desa Way Haru Surohman di Bengkunat, Sabtu.

Ia mengatakan, proyek PLTS terpusat dibangun pada 2016 dan berhenti beroperasi pada 2017, sehingga masyarakat di Desa Way Haru saat ini meraba-raba di kegelapan malam.

Baca Juga: PSSI Umumkan 26 Squad Timnas Garuda, Wah Nama Nadeo dan Ivan Dimas Tidak ada

Dia juga mengatakan, PLTS yang terbengkalai begitu lama sehingga banyak warga yang kemudian memanfaatkan sisa gardu PLTS tersebut.

Saat masih jalan, saat operator masih ada, kami urus. Ketika berhenti bekerja, itu diabaikan untuk waktu yang lama. Akhirnya banyak alat yang digunakan warga, termasuk panel-panelnya, ujarnya lagi.

Baca Juga: Bikin Ketagihan, Ini menu Seblak cobek disajikan kering tanpa saus pedas bikin Liur Menetes

Surohman berharap pemerintah Kabupaten atau Provinsi memperbaiki pasokan listrik yang ada di Desa Way Haru.

Karena PLTS ini sudah tidak berfungsi, harapan kami sebagai masyarakat adalah bagaimana kami bisa mengusahakan pemerintah Kabupaten hingga Provinsi. Kalaupun belum fix, kami berharap PLN masuk ke desa kami, ujarnya. 

Baca Juga: Kabar Baik! Siap cair, Gaji Ke-13 Tahun 2023 bagi Kalangan PNS dan Pensiunan Simak Ini Besarannya

Selain itu, Yasrul, 45 tahun, warga Way Haru, berharap pemerintah setempat melihat masyarakat bisa menikmati listrik di empat tiang pancang Desa 3T.

Malam hari Anda memikirkan bagaimana mendapatkan lampu, menonton TV, dan bagaimana menjadi orang luar, kata Yasrul.