â– Debat Publik KPUD Tanggamus sempat molor satu Jam dari jadwal sebelumnya
Sinarmerdeka.Id.KOTAAGUNGPUSAT--Dua pasangan calon (Paslon) Bupati-wakil Tanggamus Hj Dewi Handajani-Hi. A. M Syafii dan Hi. Samsul Hadi-Hi. Nuzul Irsan mengikuti debat publik terbuka yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanggamus, Rabu (9/5) di Aula Islamic Center Kotaagung.
Kegiatan debat molor hampir satu jam setengah, dimana diundangan pukul 13.00 WIb, baru dimulai pukul 14.26 WIB.
Ketua KPU Tanggamus Otto Yuri Saputra dalam sambutannya mengatakan, debat publik merupakan bagian tahapan kampanye yang dimulai dari 15 Februari dan berakhir 23 Juni mendatang adapun tema debat yakni Tanggamus jaya masyarakat sejahtera. "Kita mendengar kan visi misi serta komitmennya untuk mewujudkan Tanggamus jaya," kata Otto saat membuka jalannya debat publik.
Kegiatan debat yang berlangsung dengan lima segmen itu dimoderatori oleh Juwendra Asdiansyah dengan dewan pakar akademisi dari Universitas Lampung (Unila) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan.
Debat Publik diawali dengan penyampaian visi misi masing-masing paslon. Kesempatan pertama diberikan kepada paslon no 1 Dewi-Syafii. Dimana Dewi menyampaikan mewujudkan Tanggamus yang tangguh, agamis, maju, unggul dan sejahtera. "Untuk mewujudkan itu dijabarkan dalam enam misi diantaranya tata kelola pemerintahan yang bersih, serta mewujudkan SDM Tanggamus yang berkualitas demi kesejahteraan, masyarakat,"kata Dewi.
Ditambahkan Calon wakil bupati A. M Syafii bahwa ada 55 aksi asik sebagai program unggulan dari paslon dengan akronim De-Sa itu. "55 program aksi asik itu memiliki makna 5 rukun Islam dan 5 sila Pancasila," ujarnya.
Sementara Paslon nomor urut 2 Samsul Hadi menyampaikan visi misinya yang dirangkum dalam Sehati. Jika dijabarkan sejahtera, Ekonomis, Humanis, Aman, Tangguh dan Inovatif.
"Tanggamus ini kaya akan potensi baik sumber daya alam maupun pariwisata, namun selama ini belum optimal.
"SDA yang melimpah di Tanggamus ini perlu dioptimalkan. Masyarakat Tanggamus ini dihuni beragam suku bangsa, agama, warna kulit, ini yang harus dioptimalkan, segala apa yang ada menjadi sumber ekonomi," kata Samsul.
Memasuki Segmen kedua yakni penajaman visi misi. Diawali dari pertanyaan dewan pakar untuk paslon nomor urut 2 Samsul Hadi - Nuzul Irsan yang disampaikan moderator mengenai delapan prinsip good goverment, apa yang tepat untuk diterapkan di Tanggamus lalu bagaimana cara menerapkannya.
Menanggapi itu, Samsul Hadi mengatakan bahwa pemerintah yang baik yakni adanya kepastian hukum dan pengawasan maksimal.
"Selama ini kita lemah dalam pengawasan, baik internal maupun eksternal, maka dari itu harus dioptimalkan untuk menyelamatkan aset negara, insya allah akan optimal dan bisa dirasakan masyarakat. Selain itu kebocoran juga banyak terjadi, dan pembangunan juga kurang optimal karena lemahnya pengawasan," kata Samsul Hadi.
Kemudian pertanyaan untuk palson Dewi-Syafii mengenai laju pertumbuhan penduduk yang terus bertambah dan bagaimana cara mensejahterahkan rakyat dengan pertambahan penduduk tersebut.
Menanggapi itu, Dewi Handajani mengatakan harus ada upaya, pertama kebutuhan dasar yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan kesempatan bekerja.
"Lalu penyuluhan kepada masyarakat dengan dua anak cukup, tapi bagaimana pun juga kepala daerah tidak bisa menghentikan laju pertambahan penduduk. Untuk itu solusinya dengan pemerataan pendidikan hingga kedaerah terpencil dan tenaga pengajar, "ujar Dewi.
Memasuki segmen ketiga, pertanyaan sama diajukan kepada kedua paslon yakni peningkatan kualitas pelayanan dan bagaimana cara mengentaskan kemiskinan di Tanggamus.
Menanggapi itu, Dewi mengatakan bahwa kemiskinan masih menjadi rata-rata masalah didaerah, begitu juga dengan infrastruktur dan sarana yang masih minim.
"Kami akan berupaya untuk mengentaskan kemiskinan, sebab tidak bisa pemkab sendiri, butuh juga kerja dari pemprov, pusat, hingga pekon dengan menginsentifkan koordinasi yang ada.Kemudian PAD juga belum memenuhi, untuk itu perlu program skala prioritas, kami meminta kinerja ganda ASN dan kepala OPD bisa juga menggulirkan bantuan dari pusat ataupun provinsi, "kata Dewi.
Lalu pertanyaan untuk paslon Sam-Ni yakni apa yang dilakukan untuk tingkatkan kesejahteraan rakyat hingga kemiskinan turun drastis, sebab tingkat kemiskinan di Tanggamus yang terbilang cukup tinggi yakni 17 persen, lebih tinggi dari Provinsi Lampung yang hanya 13 persen dan Nasional 10 persen.
Menanggapi itu, Samsul Hadi mengatakan, bahwa penyebab kemiskinan adalah rendahnya SDM dan sempitnya lapangan pekerjaan. Untuk itu maka pendidikan harus diutamakan sehingga SDM masyarakat meningkat.
"Pemerintah wajib hukumnya dengan memanfaatkan SDM , untuk optimalkan SDA yang ada. Tekad saya, dalam mempercepat turun kemiskinan yakni dengan balai latihan kerja (BLK) membuka lapangan pekerjaan kita buka dan mempermudah investor masuk, "ujar mantan bupati Tanggamus itu.
Memasuki segmen keempat, paslon nomor dua Samsul Hadi memberikan pertanyaan kepada paslon nomor satu mengenai anggaran dan PAD yang masih minim. Langkah apa untuk menysiati itu?," kata Samsul kepada Dewi.
Menjawab pertanyaan dari Samsul tersebut, Dewi mengatakan bahwa perlu adanya revitalisasi BUMD yang ada."Kedepan BUMD Aneka Usaha Tanggamus Jaya (AUTJ) yang salah satu anak usahanya air mineral Wayku perlu bekerjasama dengan pihak ketiga , sehingga profit untuk pembangunan di Tanggamus, kemudian membuka bengkel dimana seluruh kendaraan dinas pemkab Tanggamus wajib menservis kendaraannya dibengkel tersebut
Jawaban dari Dewi tersebut, langsung ditanggapi oleh Nuzul Irsan, yang mana pendapatan asli daerah (PAD) Tanggamus dibawah tahun 2017 berkutat diangka Rp30 miliar.
"Dizaman pak Samsul jadi bupati PAD meningkat menjadi Rp130 miliar, langkah konkret apa agar tidak ada penyelewengan?, kata Nuzul.
Menanggapi pertanyaan dari Nuzul tersebut, Syafii mengatakan bahwa faktor pengawasan sangat penting dan sistem harus dibenahi. "Untuk meningkatkan pengawasan maka akan diterapkan e-cleaning dan e-budgeting," kata Syafi'i.
Kemudian, moderator memberikan kesempatan paslon satu untuk memberikan pertanyaan kepada paslon dua. Syafii lalu meminta tanggapan mengenai kesetaraan gender dan mewujudkan sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Samsul pun menyatakan bahwa setia orang wajib menghargai perbedaan
agama, suku, warna kulit. "Harus tidak ada diskriminasi di Tanggamus, semua punya hak yang sama. Yang mulia disisi Allah adalah orang yang taqwa,"ujar dia.
Menanggapi jawaban Samsul tersebut, Dewi sependapat sebab yang membedakan seseorang itu hanya iman dan taqwa." No diskriminasi dan no underestimate, "ujar Dewi-Syafii kompak.
Memasuki segmen terakhir, De-Sa menyatakan siap bekerja sama membangun Tanggamus dengan aksi asik." Pilih no satu untuk Tanggamus yang lebih maju, dengan bersatu kita jadikan Tanggamus nomor satu, " kata Dewi - Syafii.
Sementara, paslon Samni dalam pernyataan penutupnya mengatakan bahwa pemimpin itu melayani, mencintai tidak retorika, harus 24 jam bekerja untuk Tanggamus." Pemimpin tidak boleh rakus tapi harus mensejahterahkan rakyat. Masyarakat harus sehati. Mohon doanya, agar masyarakat memilih paslon nomor dua, "kata Samsul ditimpali Nuzul.
Seusai segmen terakhir kedua palson, bersama Komisioner KPU, dewan pakar,. Moderator dan MC berfoto bersama. (oy/simer)