2 Orang Dilaporkan Tewas dalam Kerusuhan Pabrik Nikel yang Didanai China

SINAR MERDEKA - Dua pekerja termasuk seorang warga negara China tewas di sebuah pabrik nikel di Morowali, Sulawesi Tengah.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi di akhir pekan setelah kerusuhan pecah dalam protes atas kebijakan perburuhan.

Bentrokan dimulai Sabtu malam di salah satu fasilitas pabrik yang berada di pulau Sulawesi Tengah. Polisi dari Polres Morowali terus berjaga hingga malam ini. 

Baca Juga: Theerathon Bunmathan Pemain Terbaik di Asia Tenggara Bawa Thailand Juara Piala AFF 2022

Pabrik tersebut dioperasikan oleh PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) tepatnya di unit lokal Industri Nikel Jiangsu Delong China.

Pulau ini merupakan pusat produksi logam di negara kaya mineral tersebut, yang digunakan untuk baterai kendaraan listrik dan baja tahan karat.

"Seorang pekerja China berusia 30 tahun dan seorang pekerja Indonesia tewas," kata juru bicara kepolisian Sulawesi Tengah, Didik Supranoto seperti dilansir Sinarmerdeka.id dari AFP.

Baca Juga: Thailand Dinobatkan sebagai Tim Terkuat di Asia Tenggara, Theerathon Pemain Terbaik Piala AFF 2022

Beijing bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan insiden itu akan ditangani dengan benar sesuai dengan hukum.

"Terlebih setelah muncul kematian warganya," kata juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin, Senin 16 Januari 2023.

Kedutaan Besar China di Jakarta tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Berikut Ini Dua Agenda Kerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Datangi Kabupaten Lampung Barat

Karyawan lokal yang marah dengan kondisi kerja dan gaji mengadakan aksi mogok satu hari.

Kondis tersebut mengakibatkan bentrokan dengan petugas keamanan ketika mereka mencoba memasuki lokasi dan membakar alat berat dan kendaraan, kata Supranoto.