SINARMEDEKA.ID - Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengatakan informasi yang beredar di masyarakat terkait gempa susulan di Jayapura tidak benar (hoax).
Menurut Yustus, hingga kini belum ada teknologi yang mampu untuk memprediksi parameter gempa bumi, seperti lokasi, waktu, kedalaman dan magnitudo gempa bumi.
"Informasi gempa susulan itu tidak benar dan BMKG tidak pernah memberikan pernyataan tersebut," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jayapura.
"Sehingga, kami mengimbau kepada masyarakat di wilayah Jayapura agar tetap tenang serta waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan," ujarnya.
Baca Juga: Bangkrut? Petronas Jual Seluruh Saham ke Vivo Energy
Ia meminta agar masyarakat dapat memastikan kondisi bangunan tempat tinggal kuat dan tahan gempa serta hindari beraktivitas di sekitar bangunan yang sudah rusak atau terlihat retakan akibat gempa bumi.
"Pastikan jalur evakuasi dari dalam rumah ke luar rumah tidak terdapat penghalang yang dapat mempersulit evakuasi saat terjadi gempa bumi," katanya.
Ia berharap masyarakat dapat membuat rencana kedaruratan untuk level keluarga, seperti menyiapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan, pakaian secukupnya dan makanan siap saji.
"Masyarakat yang tinggal di lereng-lereng agar mewaspadai kemungkinan longsor akibat gempa bumi," katanya.
Baca Juga: Ungkap Sampai Akarnya Oknum Pengoplos Beras Bulog Jadi Premium
Pada kesempatan itu, pihaknya meminta seluruh masyarakat di Jayapura bisa memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan di media sosial Balai Besar MKG Wilayah V melalui Instagram dan twitter @InfoBMKGPapua.***
Artikel Terkait
Waduh! Pelajar Kota Depok Dilarang Rayakan Valentine oleh Dinas Pendidikan
Erick Thohir Pantas Jadi Cawapres 2024 dari Koalisi Indonesia Bersatu
Ungkap Sampai Akarnya Oknum Pengoplos Beras Bulog Jadi Premium
KPU: Jumlah Pemilih Muda di Pemilu 2024 Tembus 107 Juta Orang
Bangkrut? Petronas Jual Seluruh Saham ke Vivo Energy