SINARMERDEKA.ID - Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Mary Silvita menyoroti timpangnya ekspos media terutama podcast pesohor terhadap prestasi anak-anak Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Mary mencontohkan di kasus prestasi level internasional yang ditorehkan ananda Caesar Hendrik Meo Thunay atau yang akrab dipanggil Nono dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Nono yang memperoleh penghargaan bidang matematika tingkat dunia, minim mendapat perhatian.
"Sejauh yang saya baca, yang memberitakan adalah media arus utama. Media-media berbasis online berupa podcast para pesohor rasanya masih minim," ujar Mary dalam keterangan yang diterima Sinarmerdeka.id Senin 23 Januari 2023.
Baca Juga: Miris Bikin Konten Hadang Trus sampai Tewas, PSI: Kominfo Harusnya Beri Edukasi dan Bertindak
Mary menjelaskan seharusnya anak berprestasi perlu mendapat ekspos lebih banyak untuk menginspirasi banyak pihak sekaligus bentuk apresiasi.
"Overexposure kegalauan remaja putus cinta menurut kami tidak membangun anak-anak kita secara positif," tandas Mary Silvita.
"Menghibur iya, tapi kita juga perlu suguhan yang lebih dari sekedar menghibur. Anak Indonesia butuh lebih banyak role model yang mengajak gemar belajar dan berprestasi," tandasnya."
Menurut Mary seharusnya tidak sulit bagi media mengemas kisah-kisah inspiratif para anak bangsa yang berprestasi menjadi tayangan yang digandrungi publik.
Baca Juga: Survie LSI, Ganjar Pranowo Ungguli Anies Hingga Prabowo di Bursa Capres 2024 Berikut Ini ulasannya
Oleh karena itu Mary mengajak insan media, baik televisi maupun internet, untuk lebih mengarusutamakan tayangan-tayangan bermuatan edukasi dan inspiratif ketimbang konten hiburan semata.
“Media dan juga podcast para pesohor memiliki peran sentral dalam menciptakan figur-figur yang akan dijadikan idola dan dicontoh oleh anak-anak Indonesia. Kita percaya dengan daya kreativitas insan media kita," jelas Mary Silvita.
Cerita anak yang galau karena cinta monyet saja bisa dikemas jadi suguhan menarik bagi publik, apalagi kisah anak-anak kita yang memang outstanding, yang luar biasa membanggakan.
"seperti cerita tentang Nono, anak kecil, masih 8 tahun usianya, datang dari desa dengan segala keterbatasan tapi bisa jadi juara dunia di bidang Matematika,” terangnya.
Artikel Terkait
Uang Ratusan Triliun Bergulir Jelang Tahun Politik, Emrus Sihombing: Ekonomi Indonesia 2023-2024 Aman
Diminta Maju Jadi Bupati Tanggamus, Saleh Asnawi: Keputusannya Mei Tunggu saja
Tak Mau Berspekulasi di Pilkada Tanggamus 2024, Saleh Asnawi Tunggu Hasil Survei Independen
Di Depan Erick Thohir, Megawati Minta Investasi di Bali Pedulikan Masyarakat Lokal Tak Sekadar Tarik Investor
Rizal Ramli Sebut Jokowi Preteli Demokrasi, Nitizen: Perbanyak Doa Mbah
AHY Khawatir Koalisi dengan NasDem dan PKS Bubar di Tengah Jalan
Puan Meneteskan Air Mata Ketika Ditanya Soal Ganjar Pranowo hingga Perjuang Politik sebagai Wanita