• Selasa, 26 September 2023

Selama Ramadhan, iblis dirantai, tetapi banyak orang berbuat dosa, ternyata karena ini Penyebabnya

- Jumat, 31 Maret 2023 | 13:51 WIB
Inspirasi Ramadan, Kisah Nabi Adam A.S.yang  Diturunkan ke Bumi karena Tergoda Bisikan Iblis, Simak Hikmahnya (Bonsernews.com/Canva.com)
Inspirasi Ramadan, Kisah Nabi Adam A.S.yang Diturunkan ke Bumi karena Tergoda Bisikan Iblis, Simak Hikmahnya (Bonsernews.com/Canva.com)

SINARMERDEKA.ID - Banyak dari kita telah mendengar bahwa setan dirantai selama Ramadhan.

Sebagian besar dari kita bisa menafsirkan bahwa setan dirantai sehingga dia tidak bisa mengganggu orang selama Ramadhan.

Tapi saat setan dirantai di bulan Ramadhan, kenapa masih banyak orang yang berbuat dosa?

Baca Juga: Warga Bunuk Agung Curhat kepada Kapolres Tulang Bawang

Dalam salah satu kajiannya di akun YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan sebagai berikut.

Disebutkan dalam Hadits, setan memang dirantai. “Ada banyak versi tentang arti persatuan dan para ahli hadits sudah menjelaskannya,” kata Buya Yahya.

Pertama-tama, arti dhaty sebenarnya adalah setan yang dirantai. Setan tidak lagi mengganggu manusia karena mereka dirantai.

Baca Juga: Gagal diet saat puasa? Yuk Simak 6 tips penurunan berat badan yang efektif selama Ramadhan

Kedua, dimaknai merantai artinya menyempitkan langkah karena Allah sangat mendambakan mood orang beriman untuk beribadah dan mempersulit kemaksiatan.

“Seperti kata orang, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan seterusnya, ini bukan soal kemaksiatan,” terangnya. Ada yang mengatakan bahwa pintu surga akan dibuka seperti apa Wallahu a'lam, pintu neraka akan ditutup seperti apa Wallahu a'lam.

Tidak salah menafsirkan makna yang sudah jelas. Itu berarti iblis dirantai. Tapi mengapa orang masih berbuat dosa selama Ramadhan?

Baca Juga: Cara Memperkenalkan Kucing Baru Agar Cepat Akur Dengan Yang Lama, Jangan Langsung Melawan Kucing Nemplok

Buya Yahya mengatakan bahwa yang menyebabkan kemaksiatan bukan lagi setan, melainkan nafsu yang telah disiapkan setan sebelumnya. Ada sesuatu dalam diri manusia yang disebut nafsu, yang dikatakan lebih buruk dari setan itu sendiri.

“Bila nafsu sudah lama ada, setan hanya bergunjing. Setan melihat dari jauh seseorang akan berbuat dosa. Maka melawan nafsu adalah langkah yang mencegah kita dari kemaksiatan,” jelas Buya Yahya.

Jika mudah dalam urusan setan, stop saja membaca ta'awudz. Bahkan ketika setan tidak dirantai, membaca ta'awudz, setan menyusut sampai tidak terlihat.

Halaman:

Editor: Mario.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X