Motorola Razr+ diluncurkan di AS, Foldable Fold Mengubah lanskap smartphone

SINARMERDEKA.ID - Setelah menimbulkan kecurigaan dari banyak pihak, Motorola akhirnya mengumumkan kehadiran ponsel lipat Razr+ di Amerika Serikat.

Sebelumnya, perusahaan telah absen dari siklus peluncuran ponsel Razr pasca-2020 di Amerika Utara, dengan model Razr 2022 khusus untuk China dan Eropa. Namun, tahun 2023 menjanjikan perubahan yang signifikan.

Bukan hanya karena pengguna akan mendapatkan Razr versi terbaru di AS, tetapi juga karena Motorola berusaha mendorong batas inovasi di pasar perangkat lipat.

Baca Juga: Berikut spesifikasi ponsel Realme C53 dengan desain kamera menonjol seperti iPhone: Harganya Rp 1 juta

Biasanya ponsel flip hadir dengan layar penutup yang kecil dan kurang fungsional. Namun, jika Razr+ dapat menghadirkan cakupan layar yang diinginkan, itu bisa menjadi revolusioner.

Di Amerika Serikat, hingga saat ini, Samsung adalah satu-satunya pilihan.

Terlepas dari pengembangan perangkat lunak dan perangkat kerasnya yang sangat baik, jajaran Z Fold-nya mulai kurang berfungsi dibandingkan opsi yang lebih ringkas dari merek seperti Oppo, Techno, Honor, dan Google Pixel.

Baca Juga: Meluncurkan Nokia C110 dan C300, Smartphone Populer dengan Harga Terjangkau

Belakangan ini, ponsel layar lipat semakin populer namun tetap membutuhkan investasi yang besar, banyak pengguna ponsel yang dikejutkan dengan ukuran Samsung Galaxy Z Flip 4 yang super kecil saat dilipat.

Namun, mereka harus membuka kunci ponsel setiap kali ingin menggunakannya, yang menjengkelkan. Berbeda dengan Motorola Razr+ baru, dengan layar penutup "besar" yang ditawarkannya, pengguna menginginkan ponsel lipat yang mereka inginkan.

Memiliki ponsel yang dapat dilipat benar-benar berarti menyelesaikan masalah atau menyediakan fitur tambahan yang tidak dapat disediakan oleh smartphone standar.

Baca Juga: Membedah Vivo X Fold2, Membengkokkan Ekspektasi pengguna ke dalam Desain Baru

Ponsel ini memiliki desain lipat yang menawarkan layar lebih besar untuk produktivitas dan hiburan.
Meskipun pilihan gaya flip sangat bagus untuk menghemat ruang saat membawa saku celana atau tas.

Namun, tantangan utama masih terletak pada sampulnya. Motorola tampaknya telah menemukan solusi dengan membuat hampir seluruh bagian depan ponsel dapat digunakan, layarnya memiliki kecepatan refresh yang tinggi saat ditutup sehingga perangkat memiliki lebih banyak fungsi tanpa harus dibuka.

Baca Juga: Membedah Vivo X Fold2, Membengkokkan Ekspektasi pengguna ke dalam Desain Baru