• Sabtu, 23 September 2023

Anda bisa mengetahui di sini apa Dampak Jam Kerja Berlebihan terhadap Kesehatan

- Rabu, 7 Juni 2023 | 07:17 WIB
Ilustrasi mengenai dampak jam kerja yang berlebihan terhadap kesehatan
Ilustrasi mengenai dampak jam kerja yang berlebihan terhadap kesehatan

SINARMERDEKA.ID - Secara umum, jam kerja yang panjang berdampak negatif terhadap kesehatan pekerja, baik secara fisik maupun mental.

Memang benar bahwa jam kerja yang panjang berdampak negatif pada kesehatan karyawan.

Mereka yang bekerja berjam-jam memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan terkait pekerjaan.

Durasi tidur yang pendek erat kaitannya dengan jam kerja yang panjang, yang pada gilirannya mempengaruhi status kesehatan karyawan.

Baca Juga: Kreativitas kuliner: Resep Ayam bakar Merah Chef Rudy, Hidangan Pedas Pasti Nikmat!

Hal itu tercermin dari cuitan akun Twitter @adnardn yang mengutip perkataan Ahmad Dhani tentang seseorang yang ingin tetap sehat demi menjaga profesionalitasnya dalam bekerja. Saat ini, tweet tersebut telah dilihat oleh lebih dari 6 juta pengguna Twitter.

“Masih ingat Ahmad Dhani pernah bilang di sebuah wawancara kalau kerja dan sakit terus-terusan itu bukan profesional? Saya dulu berpikir rasa sakit tidak dapat diprediksi, tetapi itu benar. "Kita tidak sakit jika kita bisa memprioritaskan dan mengatur ritme kerja, mengetahui kapan tubuh butuh istirahat dan kapan harus berusaha," tulis akun Twitter @adnardn.

Namun, media dan serikat pekerja kreatif menanggapi cuitan tersebut melalui akun Twitternya sebagai organisasi yang mengakomodir pekerja, khususnya pekerja muda.

Baca Juga: Polisi Tangkap Kepala pekon di Tanggamus Terlibat Bandar Narkoba

Menurut Serikat Pekerja Media, pekerja film Indonesia rata-rata harus bekerja 16 hingga 20 jam sehari. Pada saat yang sama, hanya disediakan sekitar 3-4 jam istirahat per hari. Lebih dari 1,6 juta pengguna Twitter melihat Twitter.

“Sebagian besar pekerja film Indonesia harus bekerja 16 sampai 20 jam sehari. Kadang-kadang mereka hanya mendapatkan 3 sampai 4 jam istirahat." Apakah itu berarti mereka tidak profesional jika mereka sakit?” tulis akun Twitter @SINDIKASI_ saat mengunggah foto tersebut.

Menurut serikat pekerja untuk media dan industri kreatif, telah ditetapkan bahwa para pekerja tidak mengetahui bagaimana menyelaraskan jam kerja dan kesehatan. Padahal, tugas yang sering ditawarkan harus menyesuaikan dengan ritme jam kerja.

Baca Juga: Polisi Temukan Alat Hisap Sabu Di rumah Oknum Lurah Kotaalam

“Kita tidak sakit kalau kita bisa memprioritaskan, mengatur ritme kerja, mengetahui kapan tubuh perlu istirahat dan kapan perlu bekerja sedikit lebih keras. Bahkan, kita seringkali tidak memiliki posisi negosiasi yang kuat untuk mengatur ritme kerja kita." cuit akun Twitter @SINDIKASI_.

Selain itu, jam kerja yang fleksibel seringkali memberikan kekuatan dan fleksibilitas kepada karyawan ini dalam ritme jam kerja mereka sendiri.

Halaman:

Editor: Mario.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X