• Rabu, 27 September 2023

Benarkah Protein Hewani Efektif Mencegah Stunting? Ini Menurut Para Ahli

- Selasa, 24 Januari 2023 | 04:20 WIB
Tebak-Tebakan - Telor Apa yang Bisa Nyanyi? simak jawaban tebak-tebakan TikTok yang ciral ini benar-benar mind blowing. (Pixabay.com/@Stevepb)
Tebak-Tebakan - Telor Apa yang Bisa Nyanyi? simak jawaban tebak-tebakan TikTok yang ciral ini benar-benar mind blowing. (Pixabay.com/@Stevepb)

SINARMERDEKA.ID - Pakan ternak juga sarat nutrisi, kaya protein hewani dan vitamin untuk membantu anak agar tidak stunting.

Selain itu, protein hewani juga bisa sangat efektif mencegah anak stunting dan isu ini menjadi sorotan banyak pihak.

Ini juga salah satu sorotan yang membuat para ahli bertanya-tanya, karena protein hewani berpengaruh mencegah stunting pada anak?

Baca Juga: Bikin Melek Malam, 3 Tempat Night Club Bagi Para Clubbing di Bandar Lampung banyak DJ Lokal Internasional

plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan, Ni Made Diah mengatakan, penyebab utama masalah gizi ini adalah kurangnya asupan gizi yang optimal sehingga menyebabkan infeksi kambuh kembali.

Studi Headey et al (2018) menunjukkan adanya bukti kuat adanya hubungan antara stunting dengan konsumsi pangan hewani pada balita usia 6-23 bulan, seperti susu/produk olahan, daging/ikan dan telur, makanan siap saji. ujar Diah, Jumat (20/1) dalam jumpa pers Hari Gizi Nasional ke-63 di Jakarta, seperti dikutip laman Negeriku Sehat Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Buat Kongkow Nih, 5 Tempat Asik di Bandar Lampung Sambil Ngopi Santai Plus dapet Bonus Pemandangan Indah

Ia melanjutkan: “Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang berasal dari berbagai protein hewani lebih bermanfaat daripada mengonsumsi makanan hewani tunggal. Protein hewani penting dalam mengurangi obesitas, stunting”.

Dalam hal ini tentunya memberikan gambaran bahwa kecukupan energi dan asupan protein juga dapat dijadikan indikator status gizi suatu masyarakat. Kemudian berdasarkan Susenas 2022 memberikan penjelasan bahwa konsumsi protein per kapita lebih tinggi dari standar asupan protein nasional yaitu 62,21 gram.

Namun demikian, ini masih tergolong rendah untuk protein hewani, khususnya kelompok ikan/udang/cumi/kerang yaitu 9,58 gram; daging 4,79 gram; telur dan susu 3,37 gram.

Baca Juga: PSI Soroti Ketimpangan Ekspos di Podcast para Pesohor tentang Anak Berprestasi Indonesia

Jika merujuk pada data Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), konsumsi telur, daging, susu dan turunannya di Indonesia termasuk yang terendah di dunia.

Lebih lanjut dapat dicatat bahwa telur adalah sumber protein, asam amino, dan lemak sehat yang baik, sedangkan susu mengandung protein dan kalsium.

Oleh karena itu, mengonsumsi telur yang dimasak dengan susu dapat menyeimbangkan asupan protein manusia. Presiden Gozi Food Indonesia, Prof. Hardiansyah juga mengatakan, dalam hal ini, dasar pertumbuhan tulang adalah tulang rawan.

Baca Juga: PSI: Penantian 19 Tahun Segera Berakhir setelah Jokowi Perintahkan Percepatan Pengesahan UU PPRT

Halaman:

Editor: Mario.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X