• Sabtu, 30 September 2023

Benarkah Protein Hewani Efektif Mencegah Stunting? Ini Menurut Para Ahli

- Selasa, 24 Januari 2023 | 04:20 WIB
Tebak-Tebakan - Telor Apa yang Bisa Nyanyi? simak jawaban tebak-tebakan TikTok yang ciral ini benar-benar mind blowing. (Pixabay.com/@Stevepb)
Tebak-Tebakan - Telor Apa yang Bisa Nyanyi? simak jawaban tebak-tebakan TikTok yang ciral ini benar-benar mind blowing. (Pixabay.com/@Stevepb)

Oleh karena itu nutrisi dari makanan hewani dapat membentuk lapisan tulang rawan ini karena diduga protein hewani juga diperlukan dalam hal ini.

Artinya, tidak hanya memikirkan kalsium dan mineral, tetapi juga ketika ingin membentuk tulang normal, Anda juga membutuhkan protein hewani. Hardiansyah. Selain itu, dalam pengertian ini, pemberian suplemen protein hewani pada ibu hamil juga penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan pada janin yang dikandungnya.

Guru. Lebih lanjut Hardiansyah juga menjelaskan bahwa kelainan perkembangan janin dalam kandungan dapat menjadi salah satu penyebab utama terhambatnya pertumbuhan pada bayi baru lahir. “Ini bukti bahwa memberi makan bayi satu butir telur sehari setelah ASI eksklusif mengurangi risiko stunting,” ujarnya.

Baca Juga: Daftar di Sini Sekarang, TNI AU Membuka Peluang Bagi Kamu Lulusan SMA Berikut Ini Link dan Cara Daftarnya

Wakil Presiden Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Budi Wiweko, Sp.OG juga menjelaskan bahwa protein hewani penting selama 270 hari pertama kehidupan karena dapat membantu mencegah anak dari stunting.

Namun, satu hal yang perlu Anda ketahui lebih lanjut adalah ada hal yang lebih penting dari pencegahan kelahiran anak stunting, yaitu 100 hari sebelum hamil atau persiapan hamil.

Pada masa ini, calon ibu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi protein untuk mempersiapkan sel telur dan sperma yang berkualitas sehingga dapat tercipta embrio dan janin yang baik.

Baca Juga: Sinopsis The Dinosaur Project, Petualangan Mencari Bukti Keberadaan Dinosaurus di Kongo

“Penelitian kami menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil mengonsumsi karbohidrat, sedangkan asupan protein masih sangat rendah,” ujarnya.

Oleh karena itu, selain dapat mencegah retardasi pertumbuhan, banyak mengonsumsi protein hewani juga dapat menurunkan morbiditas ibu dan bayi baru lahir, serta mencegah retardasi pertumbuhan janin sehingga mencegah kelahiran prematur.

Baca Juga: Kolonel Deddy Corbuzier Menyemprot KPI untuk Fajar Sadboy: Kenapa Masih Muncul?

Presiden Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso juga menambahkan, seiring dengan pertumbuhan anak-anak tersebut, terjadi 'saklar' pertumbuhan yang dikenal dengan 'm TOR-C'.

"m TOR-C hanya akan dinyalakan ‘saklar’ pertumbuhannya ketika kadar asam amino dalam darahnya itu cukup tinggi dan asam amino esensial ini sumbernya adalah dari protein hewani,” ujar dr. Piprim.***

Halaman:

Editor: Mario.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X