• Rabu, 27 September 2023

Tanpa Mobil, Pengamat Menyebut Ekosistem Kendaraan Listrik Penuh Sepeda Motor Pada 2030

- Kamis, 26 Januari 2023 | 19:36 WIB
Tanpa Mobil, Pengamat Menyebut Ekosistem Kendaraan Listrik Penuh Sepeda Motor Pada 2030 (Tanpa Mobil, Pengamat Menyebut Ekosistem Kendaraan Listrik Penuh Sepeda Motor Pada 2030)
Tanpa Mobil, Pengamat Menyebut Ekosistem Kendaraan Listrik Penuh Sepeda Motor Pada 2030 (Tanpa Mobil, Pengamat Menyebut Ekosistem Kendaraan Listrik Penuh Sepeda Motor Pada 2030)

SINARMERDEKA.ID - Pengamat politik Agus pambagio berbicara tentang mobil listrik (EV) di pasar mobil Indonesia yang menurutnya memiliki potensi besar.

Agus melihat hal ini tidak hanya terjadi pada mobil listrik yang ada di jalan raya. Namun, menurut Agus, hal itu terlihat pada beberapa perusahaan ojek online yang saat ini sudah banyak yang menggunakannya.

“Di Indonesia kendaraan listrik yang banyak potensinya adalah kendaraan roda dua. Kendaraan roda dua sudah lepas landas dari layanan ride-hailing seperti Gojek dan Grab,” ujarnya.

“Bahkan pada 2030, semua armada harus listrik. Jadi menurut saya roda dua harus segera didorong karena pasar di sana paling besar”.

Agus sangat optimis dengan perkembangan kendaraan listrik di pasar roda dua. Ketika datang ke empat roda, yaitu. mobil, dia masih sedikit skeptis.

Hal ini menurutnya berdampak pada harga mobil listrik yang masih cukup mahal. Meski bisa dijual, kata dia, masyarakat memilih yang murah.

“Kalau model seperti Wuling (Air EV) tidak ada pasti susah. Wuling tidak ada alternatif, sekarang paling murah (makanya dijual).

Tapi masalahnya di masyarakat kita hanya muat dua penumpang dan mau lebih,” kata Agus, seorang akademisi di ITB.

- Hambatan terbesar adalah harga baterai yang saat ini tinggi. Jadi, sejujurnya, dua motor paling mendekati akhir," ujarnya. Namun baginya, masyarakat Indonesia masih belum terlalu memahami hakikat kendaraan listrik. Yakni karena produksi kendaraan ramah lingkungan.

"Mereka (yang membeli mobil listrik) karena peduli lingkungan jauh lebih tidak bergaya dan ingin status berbeda," kata Agus.

“Karena banyak mobil hybrid plug-in yang tidak pernah mengisi daya juga. Jadi hanya mengisi dengan mesin. Jadi memang masih sedikit orang yang membeli mobil listrik karena peduli lingkungan, harus kita akui itu," ujar Agus lagi. ***

Editor: Mario.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X