SINARMERDEKA.ID - Paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti pneumonia.
“Pencemaran udara paling banyak terjadi di luar ruangan. Namun, seringkali terjadi di dalam ruangan, misalnya saat memasak,
mulai dari emisi alat elektronik hingga asap rokok,” kata Agus dalam konferensi pers bertajuk “Polusi Udara dan Dampaknya Bagi Kesehatan”. online minggu lalu di Jakarta.
Baca Juga: Duit Orang Miskin Kebanyakan Dipakai Buat Rapat? Azwar Anas: Ada Tapi Gak Selaras
Agus menjelaskan penyebab pencemaran udara ada dua, yaitu pencemaran udara alami seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dan sumber air panas.
Sedangkan pencemaran udara lainnya biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya debu luar ruangan, emisi dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil, industri dan pembakaran sampah.
Selain itu, polusi udara di dalam ruangan biasanya disebabkan oleh memasak dengan minyak pemanas, asap rokok di dalam ruangan, dan emisi yang dihasilkan oleh berbagai alat elektronik rumah tangga.
Baca Juga: 4 Cara Berhenti Berpikir Berlebihan, Salah Satunya Adalah Berhenti Mencemaskan Hal-hal Sepele
“Dampak polusi jangka pendek adalah iritasi saluran pernapasan dan infeksi. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan asma, kerusakan saraf, dan kanker,” kata Direktur Penelitian Penanggulangan penyakit Menular (PB IDI) Ikatan Dokter Indonesia itu.
Selain itu, berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2022, Agus mengatakan akan ada hingga 7 juta kematian dini akibat polusi udara di seluruh dunia setiap tahunnya.
Dari jumlah tersebut, 21 persen meninggal karena radang paru-paru terkait, 20 persen dari stroke, 34 persen dari penyakit arteri koroner, 19 persen dari penyakit paru-paru kronis dan 7 persen dari kanker paru-paru.
Ia mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup sehat untuk menghindari dampak buruk dari polusi udara, seperti: menjaga kebersihan rumah, menggunakan kendaraan dengan
emisi karbon seminimal mungkin seperti kendaraan listrik, dan memakai masker di lingkungan yang sangat tercemar. Tempat.
“Karena banyak orang yang hidup sehat tapi akhirnya menderita penyakit akibat polusi. Mereka biasanya tidak mengerti itu," ujarnya.***
Artikel Terkait
Duit Orang Miskin Kebanyakan Dipakai Buat Rapat? Azwar Anas: Ada Tapi Gak Selaras
3 Cara Ampuh Memaksimalkan Volume Murai Batu Hingga Mengkristal Keras Berubah Gacor Hanya Dalam Waktu 2 Minggu
4 Cara Berhenti Berpikir Berlebihan, Salah Satunya Adalah Berhenti Mencemaskan Hal-hal Sepele